Cherish & Ruelle | 2023 | 1h 12m
Genre
: Drama/Thriller| Negara: Indonesia
Director:
Azhar Kinoi Lubis | Writers: Reiga Sanskara, Richard Oh
Pemeran: Beby Tsabina, Febby Rastanty, Pangeran
Lantang
IMDB: 9.2
My
Rate : 7/10
Cherish dan Ruelle mencari cara untuk mendapatkan uang secara cepat untuk membeli rumah masa kecil Cherish, tetapi takdir membuat mereka berurusan dengan psikopat yang mengerikan.
Peringatan:
Terdapat
adegan senjata dan kekerasan
Sinopsis:
Cherish (Beby Tsabina), setelah kematian Tante Yuna - orang yang membesarkannya, harus kehilangan rumah yang mereka tinggali. Namun, Cherish sangat ingin membeli rumah itu kembali sebagai bentuk kasih sayangnya kepada Tante Yuna. Hanya saja, hal itu bukan perkara mudah, dirinya harus memiliki uang dengan jumlah yang cukup besar.
Ruelle (Febby Rastanty), sahabatnya, mencoba membantu Cherish untuk mendapatkan uang dengan cara yang ekstrem. Ruelle telah terbiasa hidup di jalanan, dirinya hanya mengetahui cara singkat untuk mendapatkan uang seperti merampok atau mencopet. Cara ini tidak disukai oleh Cherish dan hampir membuat persahabatan mereka rusak.
Tenggat waktu yang dimiliki Cherish untuk mendapatkan uang, membuat dirinya mulai mempertimbangkan dan akhirnya menyetujui untuk mencari uang dengan cara Ruelle. Mereka merencanakan untuk merampok rumah seorang nenek tua. Tanpa mereka ketahui, mereka malah bertemu dengan Bram (Billy Boedjanger), pengusaha gila yang pernah bertemu mereka di perampokan terakhir. Bram mencoba mengancam mereka dan membuat mereka bekerja untuknya.
Bram meminta Cherish dan Ruelle untuk mencuri kalung berlian dari pengusaha pesaingnya. Namun, pengusaha tersebut memiliki seorang anak psikopat bernama Elio (Pangeran Lantang). Dalam melaksanakan tugas mereka, Cherish dan Ruelle harus menghindari pertemuan dengan Elio atau mereka akan berada dalam masalah besar. Namun, sebuah insiden terjadi yang menyebabkan Elio akhirnya mengejar mereka berdua. Akankah Cheris dan Ruelle berhasil selamat?
Ulasan:
Cherish & Ruelle adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Reiga Sanskara. Ide cerita yang disajikan cukup menarik. Namun, sayang dieksekusi dengan belum optimal. Cerita disajikan terlalu singkat, sehingga pondasi cerita tidak terbangun dengan baik.
Akting Febby Rastanty dalam film ini bisa dibilang suatu tantangan baru yang cukup berani untuk diambil oleh Febby. Febby terkenal dengan peran-peran aman yang sering diambilnya dan karakter-karakter yang menunjukkan sisinya sebagai tokoh yang 'lemah'. Sedangkan dalam film ini, dirinya berperan sebagai tokoh yang berkarakter harusnya kuat. Hanya saja, Febby masih belum berhasil keluar dari karakter biasanya, sehingga membuat tokoh Ruelle kurang maksimal.
Tidak ada yang istimewa dari adegan yang disajikan. Bahkan terdapat beberapa hal yang mengganggu selama menonton film ini, seperti akting dan dialog yang berlebihan. Terutama tokoh Elio yang digambarkan sebagai seorang psikopat, tetapi malah terkesan dibuat-buat dan berlebihan. Kesan psikopat malah kurang terasa.
Dialog dalam film ini juga banyak yang terkesan sia-sia. Terlebih saat mereka membicarakan mengenai rencana perampokan. Secara logika, siapa yang akan membicarakan mengenai suatu rencana kriminal di tempat terbuka dan dengan suara yang lantang? Harusnya hal tersebut bisa diperhatikan dengan lebih baik.
Akting dan dialog merupakan suatu hal yang penting. Hal ini juga yang membuat seakan adegan menjadi tidak bernyawa dan tidak alami. Ditambah lagi pemilihan musik dan sound effect yang kurang membantu dalam membangun suasana. Untuk komposisi warna dan pengambilan gambar cukup baik.
Secara keseluruhan, film ini memiliki potensi jika dapat dioptimalkan dan dikembangkan kembali.
Adegan yang mengesankan:
Cherish
mengalami luka yang parah dan meskipun Ruelle juga terluka, dirinya mengabaikan
hal tersebut dan berusaha membawa Cherish ke rumah sakit dengan berbagai cara.
Dalam adegan ini terlihat seakan Ruelle tidak merasakan sakit yang dideritanya
karena fokus untuk menyelamatkan sahabatnya. Terlihat betapa tulusnya Ruelle
dalam persahabatan tersebut.
Dialog mengesankan:
"Kamu sudah kehilangan keluarga, tetapi kamu mendapatkan keluarga yang baru."
Ending:
Happy
Ending.
Rekomendasi:
Worth
to watch!
(Aluna)
0 Komentar